Senin, 01 Februari 2016

NABI ISHAK A.S


Al-Qur'an al-Karim hanya menyebutkan sekilas tentang kisah Nabi Ishak. Kelahiran nabi ini membawa suatu kejadian yang luar biasa di mana para malaikat menyampaikan berita gembira tentang kelahirannya.Ishak adalah putra Nabi Ibrahim bersama Sarah.Jadi nabi Ismail dengan Nabi Ishak adalah saudara sebapak, berlainan ibu.

Ishak artinya tertawa.Dinamakan demikian karena ibunya tertawa sewaktu mendengar kabar dari malaikat bahwa ia akan mengandung, padahal umur Sarah pada waktu itu sudah 99 tahun dan Ibrahim sudah 120 tahun.Tetapi ada juga yang menyebutkan Sarah pada waktu itu berumur 90 tahun dan Ibrahim 100 tahun. Sarah merasa sudah terlalu tua untuk melahirkan, itulah sebabnya ia tertawa ketika mendengar  kabar bahwa ia akan mengandung dan melahirkan anak.
         
          Kenabian Ishak ini tersebut di dalam Al-Qur’an : “Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahirkan) Ishak.seorang Nabi yang termasuk orang-orang shaleh.Kami llimpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishak.Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik da nada yang dzalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.” (Ash-Shiffaat : 112-113)

          Nabi Ishak mengajak kaumnya untuk beribadah dan hanya menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya.Ia juga menerima wahyu dan meneruskan ajaran ayahnya yaitu Ibrahim.Nabi Ishak kawin dengan wanita Haran (Irak) dan dikaruniai dua orang putra.yang pertama bernama ‘Ish dan yang kedua bernama Ya’qub.Dalam memimpin ummat, Nabi Ishak dikenal sebagai Nabi yang ramah hingga ummatnya merasa senang,rukun dan diberi kemakmuran yang melimpah ruah oleh Allah.

Tentang Nabi Ishaq ini tidak dikisahkan dalan Al-Quran kecuali dalam beberapa ayat di antaranya adalah ayat 69 sehingga 74 dari surah Hud, seperti berikut: ” Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim membawa khabar gembira mereka mengucapkan “selamat”.Ibrahim menjawab: “Selamatlah” maka tidak lama kemudian Ibrahim menjamukan daging anak sapi yang dipanggang. 70. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. malaikat itu berkata ” Jangan kamu takut sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus untuk kaum Luth.” 71. dan isterinya berdiri di sampingnya lalu di tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya’qup. 72. Isterinya berkata ” sungguh mengherankan apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua dan suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua juga? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang aneh. 73. Para malaikat itu berkata ” Apakah kamu merasa hairan tentang ketetapan Allah? ( itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kamu hai ahlulbait! sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. 74. Mak tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya dia pun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.” ( Hud : 69 ~ 74 )

Selain ayat-ayat yang tersebut di atas yang membawa berita akan lahirnya Nabi Ishaq daripada kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia yang menurut sementara riwayat bahwa usianya pada waktu itu sudah mencapai sembilan puluh tahun, terdapat beberapa ayat yang menetapkan kenabiannya di antaranya ialah ayat 49 surah “Maryam” sebagai berikut:
” Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang meerka sembah selain Allah Kami anugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya’qup. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.”

Dan ayat 112 dan 113 surah “Ash-Shaffaat” sebagai berikut :
” 112. Dan Kami dia khabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang soleh. 113. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang zalim terhadap dirinya dengan nyata.”
Nabi Ishaq AS meninggal dalam usia 180 tahun dan dimakamkan di gua tempat ayahnya, Nabi Ibrahim AS, dimakamkan, yaitu di kota Al-Khalil.

Alquranul Karim tidak menyebutkan secara panjang lebar kisah Nabi Ishaq‘alaihissalam, demikian pula tentang kaum yang kepada mereka diutus Nabi Ishaq. Akan tetapi Allah memuji Nabi Ishaq di beberapa tempat dalam Alquran, di antaranya : “Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.–Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.–Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.”(QS. Shaad: 45-47)
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memuji Nabi Ishaq dalam sabdanya,
الكَرِيمُ، ابْنُ الكَرِيمِ، ابْنِ الكَرِيمِ، ابْنِ الكَرِيمِ يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
Yang mulia putera yang mulia, putera yang mulia dan putera yang mulia adalah Yusuf putera Ya’qub, putera Ishaq, putera Ibrahim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ahli Kitab menyebutkan, bahwa Ishaq ketika menikahi Rafqah binti Batu’il saat ayahnya (Nabi Ibrahim) masih hidup, saat itu usianya 40 tahun. Istrinya adalah seorang yang mandul, maka Nabi Ishaq berdoa kepada Allah untuknya, hingga istrinya pun hamil dan melahirkan anak yang kembar; yang pertama bernama ‘Iishuu. Orang-orang Arab menyebutnyta ‘Iish; ia adalah nenek moyang bangsa Romawi. Yang kedua bernama Ya’qub. Disebut Ya’qub karena ia lahir dalam keadaan memegang tumit saudaranya. Ia juga disebut Israil, yang merupakan nenek moyang Bani Israil.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar